To Be or Not To Be Kutu Loncat

1. Menjadi kutu loncat atau tidak itu pilihan. Karena keduanya bisa mengantar ke jenjang lebih tinggi asal dijalani dengan benar.

2. Kalau ingin tahu Anda berbakat jadi kutu loncat atau tidak, gampang! Tanyakan pada diri sendiri: siapkah saya mengulangi semua proses masuk kerja dari awal? Kalau membuat Anda keringat dingin, lupakan. Tapi kalau jadi bersemangat, silakan dilanjutkan.

3. Keuntungan jadi kutu loncat adalah gaji dan pangkat bisa cepat naik dalam waktu singkat.

4. Bila memilih diam di tempat, usahakan mencari tantangan baru agar bakat dan kemampuan Anda terasah. Cari kesempatan untuk belajar hal baru dan menerapkannya. Ini bisa menaikkan pendapatan dan jabatan pula.

5. Jangan juga terlalu sering meloncat. Artinya, usahakan menetap di satu perusahaan dalam waktu yang cukup (minimal 1,5 tahun) sebelum pindah lagi. kalau terus-terusan pindah bahkan tak pernah setahun diam di satu perusahaan, Anda bisa dianggap tak bisa kerja atau tak tahan konflik.

6. Jadilah kutu loncat yang penuh perhitungan. Jangan biarkan emosi menutup mata dalam membuat keputusan pindah.

7. Kapan saat yang tepat untuk lompat?
  • Ketika ada tawaran yang sangat bagus dari sisi jabatan, tantangan kerja dan gaji.
  • Ketika ada kesempatan belajar lebih (sudah belajar, dibayar pula).
  • Ketiga gairah bekerja di tempat lama sudah padam.
8. Bila Anda bekerja dengan baik, tawaran untuk melompat bisa datang setiap saat. Head hunter, kompetitor dan bahkan perusahaan dari bidang lain akan merubung. Ketika saat itu tiba, buatlah keputusan yang bijak.

9. Pilih bidang yang sama atau beda? Kalau satu bidang, jenjang karir bisa lebih jelas. Kalau berbeda, Anda akan belajar hal baru terus, bisa jadi berada di level yang sama terus. Mana yang lebih menantang buat Anda?

0 komentar:

Post a Comment