Ayat-Ayat Cinta. Tiga kata ini seakan mantra untuk menarik siapa saja. Seperti hendak mengulang kesuksesan novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy yang telah terjual 400 ribu eksemplar, film Ayat-Ayat Cinta dikabarkan telah ditonton sekitar 2 juta orang. Padahal film besutan Hanung Bramantyo ini baru sepekan diputar di bioskop.
Daya tarik kisah Ayat-Ayat Cinta berpusar pada kompleksitas hubungan cinta antara seorang laki-laki dengan empat perempuan membuat para penonton jatuh cinta dan ingin menonton nya kembali. Fahri, pelajar Indonesia yang sedang menimba ilmu di Universitas Al Azhar Mesir. Aishah, gadis keturunan Jerman-Turki, Maria, perempuan Mesir muda pemeluk Kristen Koptik. Nurul, pelajar Indonesia anak kiai ternama. Dan, Noura, gadis Mesir yang menjadi korban kesewenangan keluarga.
Kompleksitas cerita dibangun dengan menyuguhkan keikhlasan Aisyah yang meminta Fahri mengawini Maria demi keutuhan rumah tangga mereka meski harus berperang dengan perasannya. Jalinan cinta bertumpang tindih di antara eksotisme Mesir. Melalui film ini pula, pesan keagamaan bisa disampaikan dengan lugas.
Mungkin itulah daya tarik dari film ini. Yang pasti, rekor baru telah pecah. Selama ini belum pernah ada film nasional dengan jumlah penonton melebihi Ayat-Ayat Cinta. Fenomena apa ini? Dahaga menenggak karya bermutu atau sekadar memanfaatkan momen semata?
Daya tarik kisah Ayat-Ayat Cinta berpusar pada kompleksitas hubungan cinta antara seorang laki-laki dengan empat perempuan membuat para penonton jatuh cinta dan ingin menonton nya kembali. Fahri, pelajar Indonesia yang sedang menimba ilmu di Universitas Al Azhar Mesir. Aishah, gadis keturunan Jerman-Turki, Maria, perempuan Mesir muda pemeluk Kristen Koptik. Nurul, pelajar Indonesia anak kiai ternama. Dan, Noura, gadis Mesir yang menjadi korban kesewenangan keluarga.
Kompleksitas cerita dibangun dengan menyuguhkan keikhlasan Aisyah yang meminta Fahri mengawini Maria demi keutuhan rumah tangga mereka meski harus berperang dengan perasannya. Jalinan cinta bertumpang tindih di antara eksotisme Mesir. Melalui film ini pula, pesan keagamaan bisa disampaikan dengan lugas.
Mungkin itulah daya tarik dari film ini. Yang pasti, rekor baru telah pecah. Selama ini belum pernah ada film nasional dengan jumlah penonton melebihi Ayat-Ayat Cinta. Fenomena apa ini? Dahaga menenggak karya bermutu atau sekadar memanfaatkan momen semata?
0 komentar:
Post a Comment