Working Moms Dilemma

Pusing tujuh keliling. Itu mungkin yang dihadapi perempuan bekerja yang kemudian mendapatkan dirinya tengah mengandung. Apalagi jika selama ini Anda biasa menangani seabrek pekerjaan dan menjadi tangan kanan bos. "What should I do?"

Ketika perempuan yang bekerja hamil, yang ada dalam pikiran mereka bukan hanya suami, si jabang bayi, dan dirinya, tetapi satu lagi, yaitu pekerjaannya. Tampaknya akan sulit mengambil cuti panjang untuk persiapan melahirkan dan pasca melahirkan, karena membayangkan harus meninggalkan pekerjaan sekian lama!

Belum lagi ngidam dan keseimbangan hormon yang berubah ketika Anda memasuki tiga bulan pertama kehamilan. Uh! Kehamilan yang dinanti-nantikan bisa menjadi mimpi buruk jika Anda tidak bisa menanganinya dengan benar. Mulailah mengatur jadwal dan pekerjaan Anda mulai dari sekarang, ketika kehamilan Anda masih berada di tahap awal.

Mudah atau sulitnya permohonan cuti dan keringanan pekerjaan memang tergantung pada hubungan Anda dengan atasan. Beritahukan atasan Anda beberapa gagasan dan rencana Anda sehubungan dengan kehamilan dan permohonan cuti Anda nanti. Yakinkan atasan Anda bahwa perubahan kerja yang terjadi akan sehalus mungkin ketika Anda cuti.

Anda juga harus mencari tahu sedetail mungkin mengenai ketentuan permohonan cuti melahirkan yang diberikan oleh perusahaan, sebelum Anda mengajukan permohonan cuti tersebut kepada atasan. Anda bisa berbicara dan mencari tahu mengenai hal itu kepada bagian HRD untuk mengetahui detilnya. Berapa lama cuti melahirkan yang bisa Anda dapatkan. Dan pastikan informasi itu Anda dapatkan secara tertulis.

Ketika perempuan bekerja hamil, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Apakah ia akan kembali bekerja setelah melahirkan? Atau ia akan berhenti bekerja? Apapun keputusan Anda, pastikan kalau itu sudah dipertimbangkan secara matang. Karena mungkin Anda akan merasakan hal yang berbeda ketika sudah melahirkan. Jadi jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari.

Buatlah catatan-catatan penting mengenai job description Anda, termasuk jadwal pekerjaan harian, mingguan, dan/atau bulanan. Lampirkan juga langkah-langkah instruksi, daftar petunjuk yang bisa membantu, informasi mengenai klien dan informasi kontak. Instruksi mengenai langkah apa yang sebaiknya dilakukan ketika suatu hal terjadi, terutama yang berhubungan langsung dengan atasan, akan sangat membantu. Tinggalkan instruksi-instruksi dan informasi-informasi tersebut untuk orang yang akan menggantikan posisi Anda. Anda juga bisa melatihnya sebentar sebelum Anda cuti.

Perubahan adalah hal yang mutlak, khususnya dalam bisnis. Ketika Anda kembali dari cuti melahirkan, jangan pernah berharap segala sesuatu akan sama seperti ketika Anda meninggalkannya. Mungkin ada beberapa perubahan internal pada perusahaan Anda, atau kekuatan pasar yang membuat cara kerja bisnis menjadi berubah. Atau mungkin lebih buruk, orang yang bertugas menggantikan Anda ternyata melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Tapi jangan takut, bagaimanapun Anda sudah memiliki track record Anda sendiri, dan perusahaan sudah mengenal Anda jauh lebih baik dibandingkan orang baru itu.

Yang penting, Anda harus mengomunikasikan semua keinginan dan rencana Anda secara jelas. Dan jangan lupa, berterimakasihlah pada setiap orang yang telah membantu Anda selama itu. Jangan biarkan pekerjaan membuat masa kehamilan dan persiapan melahirkan Anda jadi berantakan dan tidak menyenangkan. Selamat menjadi seorang ibu!

0 komentar:

Post a Comment