Melampiaskan amarah sebenarnya tidak efektif dan bisa membahayakan. Para peneliti melakukan pengkajian terhadap beberapa riset terdahulu mengenai efek pelepasan emosi. Hasilnya menunjukkan bahwa hal tersebut tidak dapat mengurangi kecenderungan agresivitas, justru akan membuat emosi pelakunya jadi lebih buruk.
Untuk mengurangi kemarahan, saya menganjurkan metode menarik napas dalam-dalam dan melakukan rileksasi, bukan dengan memukul bantal, berteriak atau melemparkan barang.
Beberapa orang juga berpendapat bahwa bila cara pelepasan amarah tersebut dapat benar-benar mengeluarkan emosi, seharusnya juga mengakibatkan berkurangnya kadar marah dan agresivitas. Tapi hasil yang ditunjukkan justru sebaliknya. Orang yang berusaha melampiaskan amarah dengan berolahraga atau melepaskannya kepada seseorang yang menimbulkan rasa itu akan jauh lebih sakit hati, bukan berkurang dan yang gagal disadari oleh kebanyakan orang adalah rasa marah itu akan menghilang perlahan-lahan seandainya tidak dilepaskan. Amarah akan lebih cepat menghilang seandainya pelakunya berusaha mengendalikan, bukan melampiaskannya.
Ada beberapa hasil dari terapi kognitif yang dilakukan berdasarkan fakta bahwa pikiran mempengaruhi perasaan dan perilaku. Jadi lampiaskan amarah secara baik dan benar agar agresivitas bisa berkurang
0 komentar:
Post a Comment