Pernah enggak sih Anda merasakan yang namanya CLBK alias cinta lama bersemi kembali? Saya pernah mengalaminya beberapa tahun yang lalu. Ketika itu tiba-tiba muncul perasaan CLBK dengan seorang mantan pacar di SMU dulu. Tapi karena gengsi untuk menelepon duluan, saya memaksa seorang sahabat untuk menelepon mantan pacar saya dengan handphonenya. Ternyata mantan saya tidak menjawab telepon tersebut, namun malam harinya dia menelepon kembali ke nomor telepon sahabat saya.
Mantan saya itu menanyakan siapa pemilik nomor telepon yang masuk ke handphonenya tadi siang, bla bla bla. Sampai akhirnya mereka jadi sering melakukan pembicaraan lewat telepon. Saya pun jadi sering mencuri-curi informasi tentang perkembangan kehidupan mantan saya itu dari sahabat saya. Awalnya saya merasa senang, karena mendapatkan banyak informasi dari sahabat saya itu. Tapi lama kelamaan saya jadi agak sedikit curiga, karena sahabat saya jadi 'pelit' informasi soal mantan saya itu.
Mantan saya itu menanyakan siapa pemilik nomor telepon yang masuk ke handphonenya tadi siang, bla bla bla. Sampai akhirnya mereka jadi sering melakukan pembicaraan lewat telepon. Saya pun jadi sering mencuri-curi informasi tentang perkembangan kehidupan mantan saya itu dari sahabat saya. Awalnya saya merasa senang, karena mendapatkan banyak informasi dari sahabat saya itu. Tapi lama kelamaan saya jadi agak sedikit curiga, karena sahabat saya jadi 'pelit' informasi soal mantan saya itu.
Suatu hari, sahabat saya bercerita soal weekendnya yang seru sekali, dengan semangat '45 dia bercerita tentang bagaimana ia menghabiskan 2 hari di akhir pekan minggu lalu. Secara tidak sengaja, ia keceplosan menyebut nama mantan saya. Ternyata weekend serunya itu dihabiskan bersama mantan saya.
Sebenarnya saya tidak terlalu ambil pusing soal kedekatan mereka, namun saya jadi agak sedikit kecewa dengan sikap sahabat saya yang berusaha untuk menyembunyikan kedekatan itu. Seakan-akan saya tidak akan merestui mereka.
Akhirnya, beberapa minggu kemudian, sahabat saya memaksa untuk bisa bertemu dengan saya. Saya agak sedikit bingung, kenapa ia begitu bersemangat untuk bertemu saya, tidak biasanya. Ternyata sahabat saya meminta izin untuk 'jadian' dengan mantan saya, karena ternyata semenjak telepon iseng itu, mereka jadi berhubungan dekat dan semakin dekat, sampai akhirnya merasa sangat cocok satu sama lain.
Agak cemburu sih waktu itu, cuma saya mengikhlaskan saja. Buat apa menghalangi seseorang untuk bisa berpacaran dengan mantan kita hanya karena perasaan cemburu, pikiran saya waktu itu. Agak sedih setiap kali melihat mereka bermesraan, bahkan kita sering jalan bareng bertiga saja.
Beberapa bulan kemudian, sahabat saya kembali menelepon saya (kami sempat putus hubungan semenjak dia memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama pacar barunya yang juga mantan saya itu), kali ini dia menangis sejadi-jadinya dan memohon maaf pada saya. Dengan sangat bingung saya menanyakan apa yang terjadi, seingat saya dia tidak buat salah sedikitpun. Dia menjelaskan kalau dia baru merasakan apa yang dia rasakan dulu, ketika orang yang disayang direbut oleh sahabat sendiri, dia bilang kalau dia merasakan bagaimana sakitnya.
Setelah bercerita panjang lebar, saya baru mengerti kalau ia sudah putus dengan mantan saya itu. Dan ternyata, mantan kita berdua kembali mengulang kisah yang sama, dimana ia berpacaran dengan teman dari sahabat saya yang hubungannya bisa dibilang sebagai teman yang sangat dekat. Sepertinya kerjadian berulang dengan skenario yang persis sama. That's why sahabat saya merasa bahwa ini adalah sebuah karma untuknya. Saya berusaha membuatnya tidak berpikir seperti itu, saya berusaha menenangkan hatinya. Dan saya bilang kalau saya sudah melupakan semuanya dan tidak pernah merasa sakit hati padanya.
Satu hal yang bisa saya pelajari adalah, ikhlaskanlah semua hal yang terjadi dalam hidup ini, walaupun satu hal itu sangat menyakitkan. Karena semua kejadian pasti ada hikmah yang bisa diambil, dan pastinya semua yang terjadi dalam hidup ini adalah yang terbaik untuk kita.
0 komentar:
Post a Comment